Medan || Satellitnusantara.com
Terkait penangkapan Kadis PUPR SUMATERA UTARA Topan Obaja Ginting yang saat ini statusnya sebagai tersangka oleh KPK bersama 5 orang lainnya dalam kasus OTT suap proyek jalan di Kabupaten MANDAILING NATAL. Tidak tertutup kemungkinan akan ada tersangka lain dalam kasus ini sebab ada dugaan kedekatan Kadis PUPR dengan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution membuat Topan Ginting merasa kebal hukum selama ini. Hal ini dikaitkan dengan jabatan-jabatan yang diperoleh Topan Ginting saat ini seperti roket yg melesat karena kedekatannya dengan BOBBY NASUTION dan sering disebut-sebut orang sebagai anak emasnya Bobby Nasution
Tentu ini menjadikan banyak dugaan dan spekulasi yang berkembang di masyarakat terkait hal tersebut
Gubernur Lira Sumatera Utara H. Rizaldi Mavi angkat bicara terkait kasus OTT Kadis PUPR Topan Obaja Ginting bersama lima rekan lainnya di Mandailing Natal, bahwa Lumbung Informasi Rakyat Sumatera Utara mendukung penuh KPK dalam memberantas kasus korupsi di Sumut , kepada awak media Gubernur LIRA Sumatera Utara meminta untuk mengusut tuntas kasus OTT tersebut dan jangan ada tebang pilih jika ada dugaan keterlibatan pejabat lainnya atau yang menjadi baking Kadis PUPR Sumut yang sudah di tahan oleh KPK dan menjadi tersangka dalam kasus suap proyek jalan bersama 5 rekannya yang lain.
Gubernur Lira Sumut juga meminta kepada KPK untuk mengusut dugaan korupsi kasus proyek lainnya baik saat Topan Ginting menjadi Kadis PU PR kota Medan maupun saat dia menjabat sebagai PLT Sekda Kota Medan sebab diduga kasus lampu pocong yang dinyatakan gagal proyek oleh Bobby Nasution itu nilainya mencapai lebih dari 25 miliar dan kasus tersebut menguap begitu saja
Gubernur Lira Sumatera Utara Haji Rizaldi Mavi juga mengingatkan Aparat Penegak Hukum ( APH ) agar tidak main-main dalam memberantas kasus korupsi di Sumatera Utara hal ini sesuai dengan keinginan dan arahan Presiden Prabowo Subianto yang sangat serius ingin menghabisi para koruptor di Indonesia untuk itu beliau berharap agar kasus ini menjadi pintu masuk KPK untuk mengungkap kasus-kasus korupsi lainnya yang ada di lingkungan pemerintahan Provinsi Sumatera Utara tambahnya lagi sambil menutup pembicaraan dengan awak media.