Sibolga. SatellitNusantara.com
Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sumatera Utara (Sumut), Rapidin Simbolon, menegaskan bahwa dia tidak segan-segan memberikan sanksi tegas berupa pemecatan kepada setiap kader yang tidak mendukung (Mbelelo) Calon Kepala Daerah (KDh) yang telah direkomendasikan Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarno Putri pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
“Siapapun yang dicalonkan partai atau yang telah direkomendasikan oleh Ketum PDIP untuk tidak berdua kaki. Kalau itu terjadi, jawaban cuma satu, dipecat! Kalau dia anggota dewan akan di PAW,” sebut Rapidin saat memberikan arahan politik kepada pengurus DPC PDIP Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Kota Sibolga dalam rangkaian penyerahan hewan kurban Idul Adha 1455 H ke DPC PDIP Tapteng dan Kota Sibolga, Rabu (19/6/2024).
Mantan Bupati Samosir Periode 2014-2019 ini lantas mencontohkan kasus pembangkangan sejumlah kader PDIP pada pelaksanaan Pilkada Samosir 2019. Dia mengatakan, sebanyak 6 dari 8 kader PDIP yang duduk sebagai anggota dewan di daerah itu terpaksa dipecat, karena terbukti tidak mendukung Calon KDh yang telah direkomendasikan oleh Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri.
“Itu sebuah aib bagi partai. Tahukan Ketum, tegas dan tidak main-main. Siapapun yang melakukan pelanggaran AD/ART akan diberikan sanksi tegas. Ini untuk kemajuan dan kepentingan partai,” tuturnya.
Dia pun meminta kepada seluruh kader PDIP untuk tetap solid dan senantiasa melakukan konsolidasi. Menurutnya, konsolidasi merupakan jantung atau urat nadi pergerakan partai.
“Kalau semua kader mengindahkan imbauan ini, maka PDIP tidak akan pernah menang, terutama di Tapteng dan Sibolga. Maka itu, saya minta agar selalu mengonsolidasikan partai sampai ke bawah, sehingga masyarakat tahu dan PDIP bisa mengambil bagian dengan masyarakat. Dan ini juga harapan Ketum dalam pengembangan partai,” tukasnya.
Dalam rangkaian penyampaian arahan politiknya tersebut, Rapidin Simbolon sebelumnya sempat mendapatkan curhatan dari Ketua DPC PDIP Sibolga, Memori Evaulina Panggabean. Dalam curhatan itu, Memori pada kesempatan itu menyampaikan terkait persoalan internal partai yang dipimpinnya atas absensia atau ketidakhadiran sejumlah pengurus partainya di setiap rapat-rapat yang dilaksanakan DPC PDIP Sibolga.
Rapidin pada saat itu langsung menginstruksikan/memerintahkan Memori untuk membuat laporan tertulis ke DPD PDIP Sumut. Alasannya, bagi partai tidak ada kata bermain-main, harus komit di dalam tugas kepartaian.
“Saya minta Ketua DPC segera berikan laporan terkait kehadiran dan loyalitas kader terhadap partai. Tingkat kehadiran dan partisipasi dari setiap pengurus dan kader di dalam konsolidasi partai dan kebersamaan menjadi catatan penting untuk dapat ditindaklanjuti nantinya,” tegas Rapidin. (js)
Foto : Ketua DPD PDIP Sumut, Rapidin Simbolon. (foto/js)